Desa Pakunden awalnya merupakan tempat pesanggrahan keluarga dan Prajurit Pangeran Diponegoro perang melawan Belanda pada tahun (1825 – 1830) masehi, Pada tahun 1851 menetap bertempat diwilayah ini, sehingga wilayah tersebut dinamakan wilayah Pepunden, Pada tahun 1955 keluarga dari Pangeran Diponegoro yang bernama Pangeran Dipoleksono dinobatkan/dipilih oleh warganya menjadi Lurah Desa yang pertama dan dinamakan Desa Pakunden, (dari kata Pepunden)
Adapun Lurah yang pernah menjabat :
Lurah I : Pangeran Dipoleksono Tahun 1855 - 1870. Lurah II : Pangeran Suroleksono Tahun 1870 - 1894
Pada waktu penjajahan Belanda Desa Pakunden Tahun 1895 sampai 1924 pecah menjadi 5 (lima) Kelurahan disebabkan zaman itu Belanda menggunakan politik De vide ad impera (pecah belah), adapun bagian pecahan Kelurahan antara lain :
1. Kelurahan Pakunden 2. Kelurahan Gondangan 3. Kelurahan Jetis 4. Kelurahan Mriyan 5. Kelurahan Guling |
: |
Pangeran Pawirokusumo Suro pawiro Ronodipuro Resodimedjo Djogohardjo |
Tahun 1925 dari 5 Kelurahan tersebut berdasarkan musyawarah bersama digabung menjadi satu kembali dengan nama Desa Pakunden, adapun lurah yang menjabat waktu itu adalah :
1. |
Lurah gabungan I |
Dipo pawiro |
: |
Tahun 1925 - 1946 |
|||
2. |
Lurah gabungan II |
Purwodihardjo |
: |
Tahun 1947 –1956 |
|||
3. |
Lurah gabungan III |
Djoyo sukardi |
: |
Tahun 1957 -1976 |
|||
4. |
Kepala Desa Pakunden gabungan IV |
Praptodiharjo |
: |
Tahun 1977 -1989 |
|||
5. |
Kepala Desa Pakunden gabungan V |
Sisyanto |
: |
Tahun 1990 - 2006 |
|||
6. |
Kepala Desa Pakunden Gabungan VI |
Sujadi |
|
Tahun2007 - 2013 |
|||
PARTISIPASI DESA PAKUNDEN
Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 70 tahun 2015 Desa Pakunden menampilkan :
1. PERANGKAT DESA :
Perangkat Desa Pakunden yang terdiri dari satu Sekretrais Desa tiga orang Kasi, dua orang Kaur dan sembilan Kepala Dusun bertekad untuk memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat dan melaksanakan program Pemerintah, dengan tekad ingin Membangun Desa Pakunden Menuju Masyarakat Maju dan Agamis serta meningkatkan sumber daya manusia, kehidupan beragama, perekonomian, sarana prasarana, keamanan dan ketentraman masyarakat, menuju Desa Pakunden Gemah Ripah Loh Jinawi.
2. KELOMPOK KEAGAMAAN :
Mayoritas penduduk Desa Pakunden adalah pemeluk Agama Islam,kerukunan antar umat beragama di Desa Pakunden sangat terjalin dengan baik.Berbagai kegiatan untuk mengali potensi sumber daya manusia di bidang keagamaan melalui seni banyak terdapat di Desa Pakunden seperti
Sholawatan dari dusun Gondangan Kidul
Sholawatan dari dusun Gondangan Lor
Majelis Taklim Tarbiyatul Muttaqin dusun Candi
seperti yang saat ini ikut dalam karnaval ini. Masih banyak kegiatan keagamaan yang ada di desa Pakunden karena satu dan lain hal tidak bisa mengikuti karnaval tahun 2015 ini .
3. KELOMPOK PENDIDIKAN :
Pendidikan merupakan hal yang wajib dilakukan untuk menjadikan kemampuan sumber daya manusia bisa menghadapi persaingan global yang semakin berat dimasa mendatang.Dunia pendidikan di Desa Pakunden telah di mulai sejak dini terbukti sudah adanya Paud, TK dan SD
Adapun sekolah yang mengikuti karnaval yaitu :
1. PAUD Flamboyan yang ada di dusun Candi dengan pakaian adat.
2. TK Pertiwi 1 yang ada di dsn Gondangan Lor dengan pakaian adat.
3. TK Pertiwi 2 yang ada di dsn Guling dengan pakaian adat.
4. TK ABA 1 yang ada di dsn Tambakan menampilkan Dram Band.
5. TK ABA 2 yang ada di dusun Jetis dengan pakaian adat.
6. SDN Pakunden 1 yang menampilkan pakaian adat.
7. SDN Pakunden 2 yang menampilkan pakaian adat
8. SDN Pakunden 3 yang juga menampilkan pakaian adat.
4. KELOMPOK KESENIAN :
Berbagai kelompok kesenian banyak terdapat di Desa Pakunden baik seni musik maupun seni tari.
Seperti yang mengikuti karnaval saat ini adalah :
1. Seni Kuda Lumping Manunggal Dusun Klitak
2. Seni Kuda Lumping Satriyo Manunggal Dusun Guling
3. Seni musik rebana sholawat Dusun Gondangan Kidul
4. Seni Musik rebana sholawat Dusun Gondangan Lor
DEMIKIAN TERIMAKASIH.
M E R D E K A....! MERDEKA.....! MERDEKA...... !